top of page
  • Writer's picturedunia ekonomi

Bank BJB Tepis Kasus BJB Korupsi Lewat Kartu BSC

Updated: Jan 29, 2019

Bank BJB mampu menepis kasus BJB Korupsi yang tersebar di masyarakat isu bjb korupsi atas oknum tak bertanggung jawab, namun bank bjb bersama Pemerintah Kota Bandung resmi meluncurkan kartu Bandung Smart Card (BSC), beberapa waktu lalu. Peluncuran BSC menegaskan upaya serius dari bank bjb dalam mencegah kasus korupsi. Soalnya, BSC yang juga berfungsi sebagai uang elektronik dan kartu debit memiliki peran pencegahan dan mitigasi resiko ilegal, seperti isu bjb korupsi, pencucian uang serta pembiayaan terorisme.


Alasannya, transaksi nontunai dapat mengurangi kebocoran penggunaan uang fisik karena semua pemasukan dan pengeluaran tercatat dengan sistem. Tidak heran jika kemudian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Bank Indonesia mengimbau untuk membatasi transaksi tunai dan menghindari atas isu BJB Korupsi.


Bank BJB Tepis Kasus BJB Korupsi Lewat Kartu BSC

BSC sendiri merupakan alat pembayaran nontunai yang dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi. Di antaranya, berfungsi sebagai uang elektronik, kartu ATM atau debit bank bjb, isu BJB Korupsi serta transaksi untuk kebutuhan transportasi, koperasi, perdagangan, dan pariwisata di Kota Bandung. Artinya, BSC memberikan berbagai manfaat terkait perencanaan keuangan yang ditunjang dengan tingkat keamanan tinggi dan kecepatan transaksi.

“Saat ini adalah zamannya teknologi canggih. Kemunculan generasi milenial yang menginginkan segala sesuatu serba praktis menjadi triger bagi bank bjb untuk mengembangkan teknologi informasi dan menciptakan inovasi layanan, sehingga dapat terus memberikan yang terbaik,” ujar Direktur Operasional bank bjb Fermiyanti.


Pada dasarnya BSC terdiri dari dua pilihan sistem, yakni uang elektronik dengan nominal maksimal Rp2 juta. Kedua, sistem kartu debit yang telah terintegrasi dengan bank dan memiliki nominal maksimal Rp10 juta. Kedua sistem tersebut memiliki tingkat keamanan yang berbeda.

Untuk sistem uang elektronik, fungsinya serupa dengan pengunaan uang pada umumnya. Soalnya, jika kartu hilang maka isi nominal uang dalam kartu juga akan hilang. Sementara untuk sistem debit memiliki tingkat keamanan yang lebih baik karena terintegritas dengan bank melalui verifikasi indentitas kepemilikan.


source :Lintas Jabar

5 views0 comments
bottom of page