top of page
Writer's picturedunia ekonomi

Simak Strategi Bank Jabar Banten Hadapi Tantangan 2019

Isu digitalisasi menjadi fokus utama Bank Jabar Banten pada tahun 2019. Strategi sudah disiapkan untuk menghadapi tahun ini yang terangkum dalam lima kegiatan utama. Sebab tantangan Bank Jabar Banten poada 2019 ini akan semaikin kompleks yaitu persaingan antara Bank dan Fintech.


Simak Strategi Bank Jabar Banten Hadapi Tantangan 2019

Pejabat Bank BJB menyebutkan, Bank Jabar Banten mempersiapkan sejumlah strategi yang terangkum dalam lima kegiatan utama. Pertama, yakni penguatan permodalan untuk mendukung akselerasi bisnis. Kedua, penghimpunan dana pihak ketiga melalui pengembangan e-channel untuk menjaga likuidasi bank.


Selanjutnya, yakni peningkatan pertumbuhan kredit dengan tetap menjaga kualitas kredit, pengembangan digital banking untuk mengoptimalkan transaksi bisnis, dan memperkuat sinergi bidang supporting.


Agus mengatakan, revolusi industri 4.0 yang kini berkembang berimplikasi terhadap hampir semua aspek bisnis menjadi tantangan yang harus dihadapi perbankan, termasuk Bank Jabar Banten. Perubahan pola bisnis yang didorong tuntutan kebutuhan masyarakat itu diakuinya memaksa industri perbankan untuk berinovasi dalam mengembangkan layanannya.


Meski demikian, dibalik tantangan tersebut terdapat peluang yang justru akan menjadi modal perbankan untuk dapat tumbuh semakin maju dan tumbuh berkembang.


“Perbankan harus mampu adaptif dan membuat terobosan serta inovasi yang lebih memudahkan masyarakat. Selain itu, juga melakukan penetrasi bisnis, memanfaatkan peluang yang lebih besar,” ujarnya.


Selain itu, dalam menghadapi tingginya penggunaan teknologi pihaknya bakal meningkatkan layanan digital. Sejumlah pengembangan beberapa produk digital akan dilakukan. 


Antara lain pengembangan e-money server based untuk transaksi menggunakan QR Code, mobile banking yang lebih user friendly, self service banking machine atau e-kiosk dan transaksi menggunakan chat bot, serta digitalisasi laku pandai, new EDC, dan virtual assistant.


Selain inovasi digitalisasi produk, Agus menyebutkan komitmen Bank Jabar Banten akan terus mendukung program pemerintah. Yakni, Bank Jabar Banten diharapkan bisa menjadi bank pembangunan dan mendorong penyaluran dana untuk pembiayaan UMKM. 


Untuk itu, pihaknya akan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) termasuk meningkatkan akses perbankan di masyarakat pedesaan, menjalankan program kemitraan atau inti-plasma dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat, hingga memperkuat sinergi melalui kerjasama dengan BPR dan Lembaga Keuangan Mikro.


Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengharapkan Bank Jabar Banten (BJB) untuk fokus menjalankan tugasnya sebagai bank pembangunan daerah. BJB diharapkan mampu melakukan penetrasi untuk memberikan pelayanan kepada pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah.


“Sehingga Bank Jabar Banten semakin dikenal dan berada di dalam hati semua masyarakat Jawa Barat. Termasuk dalam memberikan kredit kepada pemerintah daerah yang akan melakukan pembangunan. Dari pada ke bank lain, lebih baik BJB karena milik masyarakat Jawa Barat,”

ujarnya.


Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan dalam waktu dekat Pemprov Jabar meluncurkan kredit Infrastruktur Daerah (Indah). Dia menginginkan BJB bisa membantu program kredit Indah yang segera diluncurkan. 


“Saya ingin Bank Jabar Banten ikut membantu pembanguan di daerah. Karena, kalau mengandalkan dari APBD atau CSR itu jumlahnya sangat terbatas,” terangnya.


Emil pun mendorong Bank Jabar Banten untuk memperhatikan sektor mikro. Berdasarkan data, terdapat empat juta kepala keluarga di Jabar yang masuk kategori miskin. Belum lagi, masih banyaknya masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap lembaga perbankan.


Bank Jabar Banten harus menjemput bola. Saat ini, layanan yang harus mendatangi masyarakat bukan sebaliknya. Dengan melakukan pola tersebut, maka Insyaallah masyarakat Jawa Barat akan terbebas dari rentenir dengan adanya kredit mikro tanpa agunan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah sektor IT (information technology) yang harus disesuaikan dengan perkembangan saat ini,” jelasnya.


Source: Inilahkoran

5 views0 comments

Comments


bottom of page