top of page
  • Writer's picturedunia ekonomi

Bank BJB Antikorupsi, Kampanyekan Gerakan Nasional Non Tunai

Updated: Jan 17, 2019

Bank BJB mendukung gerakan anti korupsi lewat kampanye gerakan nasional non tunai, sistem cashless dalam setiap aktivitas transaksi lewat program Bandung Smar Card karena transaksi nontunai memiliki peran krusial dalam mencegah korupsi dan pencucian uang.


Melalui Gerakan Nasional Non Tunai, Pemerintah Indonesia terus mengampanyekan penggunaan sistem cashless dalam setiap aktivitas transaksi. Alasannya, karena transaksi nontunai memiliki peran krusial dalam mencegah korupsi dan pencucian uang. Untuk itu, bank bjb bersama Pemkot Bandung meluncurkan Bandung Smart Card (BSC) yang berfungsi sebagai uang elektronik dan kartu debit. Peluncuran BSC sendiri menegaskan upaya bank bjb dalam mencegah kasus korupsi.


Terlebih, transaksi nontunai juga dapat mengurangi kebocoran penggunaan uang fisik karena semua pemasukan dan pengeluaran tercatat dengan sistem. Tidak heran jika kemudian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Bank Indonesia mengimbau untuk membatasi transaksi tunai.


BSC sendiri merupakan alat pembayaran nontunai yang dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi. Di antaranya, berfungsi sebagai uang elektronik, kartu ATM atau debit bank bjb, serta transaksi untuk kebutuhan transportasi, koperasi, perdagangan, dan pariwisata di Kota Bandung. Artinya, BSC memberikan berbagai manfaat terkait perencanaan keuangan yang ditunjang dengan tingkat keamanan tinggi dan kecepatan transaksi.


Bank BJB Antikorupsi, Kampanyekan Gerakan Nasional Non Tunai

"Saat ini adalah zamannya teknologi canggih. Kemunculan generasi milenial yang menginginkan segala sesuatu serba praktis menjadi triger bagi bank bjb untuk mengembangkan teknologi informasi dan menciptakan inovasi layanan, sehingga dapat terus memberikan yang terbaik," ujar Direktur Operasional bank bjb Fermiyanti.


Pada dasarnya BSC terdiri dari dua pilihan sistem, yakni uang elektronik dengan nominal maksimal Rp2 juta. Kedua, sistem kartu debit yang telah terintegrasi dengan bank dan memiliki nominal maksimal Rp10 juta. Kedua sistem tersebut memiliki tingkat keamanan yang berbeda.


Untuk sistem uang elektronik, fungsinya serupa dengan pengunaan uang pada umumnya. Soalnya, jika kartu hilang maka isi nominal uang dalam kartu juga akan hilang. Sementara untuk sistem debit memiliki tingkat keamanan yang lebih baik karena terintegritas dengan bank melalui verifikasi indentitas kepemilikan.


Selain itu, BSC dengan sistem debit menawarkan kemudahan dalam membayar pajak, baik pajak bumi dan bangunan hingga pajak kendaraan bermotor. Nasabah juga akan mendapatkan promo-promo menarik di banyak merchant. Di sisi lain, BSC merupakan bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT).


Untuk mendapatkan BSC, nasabah dapat mendatangi bank bjb terdekat. Adapun untuk mengisi nominal uang dalam kartu, nasabah dapat melakukan top-up melalui ATM dengan besaran mulai dari Rp25.000 hingga Rp1 juta. Adapun peluncuran BSC merupakan hasil inisiasi dari Pemerintah Kota Bandung bersama delapan bank nasional.


"Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi bank bjb karena menjadi bagian dari kemajuan teknologi di Kota Bandung. Sebagai mitra strategis, bank bjb senantiasa akan terus melakukan pengembangan layanan untuk memanjakan masyarakat Indonesia, khususnya Kota Bandung," ujar Fermiyanti.


Source: Lima Waktu

9 views0 comments
bottom of page